Rokan Hilir, Riau — jambitertibbangkit.com‎Kondisi infrastruktur SDN 040 Rantau Bais, yang berlokasi di Jalan Simpang Bukit Timah, Kabupaten Rokan Hilir, sungguh memprihatinkan. Dari pantauan awak media dan keluhan warga setempat, sekolah negeri tersebut tampak nyaris tak layak pakai, meski setiap tahun menerima kucuran dana BOS yang nilainya mencapai puluhan juta rupiah.

‎“Coba abang turun ke SDN 040 Rantau Bais, kondisinya parah kali, bang. Lantainya banyak yang retak, kaca jendela pecah, pintu jebol,” ujar salah seorang warga dengan nada kecewa, Senin (6/10/2025).

Menindaklanjuti laporan itu, tim media mendatangi lokasi sekolah pada Selasa (7/10/2025). Hasil pantauan menunjukkan pemandangan yang mengenaskan, ruang kelas kotor dan kumuh, cat dinding terkelupas, beberapa pintu rusak parah, dan sejumlah kaca jendela tampak pecah pecah.

Ironisnya, dari keterangan salah seorang guru, dana pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah yang bersumber dari Dana BOS justru digunakan untuk keperluan yang tak berdampak langsung pada perbaikan infrastruktur utama.

‎“Setahu saya, dana pemeliharaan itu digunakan untuk pembelian horden, pembuatan teralis, dan tempat penampungan air,” ungkap salah seorang guru, Kamis (9/10/2025).

Padahal, berdasarkan data yang dihimpun, pihak sekolah tercatat telah menghabiskan dana cukup besar untuk pos pemeliharaan:

Tahun 2023: Rp 14.542.200‎Tahun 2024: Rp 43.482.000‎Tahun 2025: sudah dialokasikan sebesar Rp 11.180.000

Namun faktanya, kondisi fisik sekolah tetap memprihatinkan, lantai retak, kaca jendela pecah, dan pintu kelas rusak parah.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, ke mana sebenarnya aliran dana pemeliharaan tersebut?‎Mengapa setiap tahun ada anggaran puluhan juta, tapi kondisi sekolah tidak kunjung membaik?

Warga mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Rokan Hilir dan inspektorat daerah untuk mengaudit ulang penggunaan Dana BOS di SDN 040 Rantau Bais.‎Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan dana publik menjadi hal mutlak. terlebih ketika menyangkut fasilitas pendidikan dasar.

‎“Kalau sekolah rusak begini terus, bagaimana anak-anak mau belajar dengan nyaman?” keluh seorang warga lainnya.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, kepala sekolah SDN 040 Rantau Bais belum berhasil dimintai keterangan.‎Namun publik berharap, kasus ini menjadi perhatian serius pihak berwenang agar pengelolaan dana BOS benar-benar digunakan sesuai peruntukan, bukan hanya tercatat di atas kertas, sementara murid harus belajar di bangunan yang nyaris roboh.

Pewarta: Adi Riswanto