Diduga PJS Kades Lubuk Bernai Ikut Serta Terlibat Dalam Transaksi Jual Beli Lahan HP

TANJABBAR, jambitertibbangkit.comTerkait dugaan transaksi jual beli lahan Hutan Produksi (HP) yang berlokasi di belakang PT. Bukit Kausar di desa Lubuk Bernai, kecamatan Batang Asam, kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi di duga pejabat sementara (PJS) kepala desa (kades) lubuk Bernai ikut terlibat. Hal ini didapati dari hasil konfirmasi pada hari Selasa 16 Juli 2024, di kediaman PJS kades lubuk Bernai atau yg akrab di sapa Tating.
Berawal dari informasi yang didapat dari salah seorang masyarakat desa pulau pauh yang mengatakan kepada awak media, bahwasanya telah terjadi transaksi jual beli lahan HP yg berlokasi di belakang PT. Bukit Kausar desa lubuk Bernai.
“Coba pertanyakan ke PJS Lubuk Bernai, diduga dia ikut terlibat dalam transaksi jual beli lahan HP seluas 27 hektar” ucap salah seorang warga Pulau pauh yg namanya tidak ingin disebutkan di dalam pemberitaan ini.
Guna mempertegas informasi di atas, awak media menggali informasi kepada kades pulau pauh yang mana dalam hal ini diduga warga nya ikut serta dalam hal memfasilitasi kegiatan jual beli lahan tersebut.
“Benar bang, informasi itu ada saya dengar beberapa waktu yang lalu, terkait transaksi jual beli lahan seluas 27 hektar yang berlokasi dibelakang PT. Bukit Kausar dan dari informasi yang saya dapatkan yang melakukan transaksi jual beli tersebut adalah warga saya (desa pulau pauh – red.) yaitu safrial dan rodi namunTransaksi penjualan nya melalui kades lubuk bernai. Sebab lokasi lahan tersebut berada di desa lubuk bernai” ucap kades pulau pauh.
Saat awak media mempertanyakan terkait status lahan tersebut, kades pulau pauh menjawab.
“sepengetahuan saya kalo dak salah di sekitaran bukit/lahan tersebut statusnya masih HP. Untuk lebih jelasnya mungkin Abang coba pertanyakan langsung ke kades nya atau mengechek nya ke pihak ATR/BPN”, pungkasnya.
Dikonfirmasi di kediamannya,Tating yang dalam hal ini selaku pjs kades Lubuk Bernai mengatakan bahwasanya beliau tidak mengetahui status lahan tersebut.
“Jadi begini, memang ada si rodi(warga desa pulau pauh- red.) surat itu sudah 3 kali naik, rodi bertahan terus. Yang namanya warga saya yg mengantarnya dan saya juga menanyakan ke warga saya terkait kebenaran lahan tersebut berada di wilayah saya(desa lubuk bernai-red.) jadi selaku pjs kades lubuk Bernai, dak mungkin saya dak melayani. Untuk lokasi saya tidak tau, bahkan dari dulu saya belum pernah menginjak kaki di lokasi tersebut “, ucap tating selaku pjs kades Lubuk Bernai.
Disinggung terkait surat apa yg di tandatangani oleh pjs lubuk Bernai tersebut, tating mengatakan “owh saya sudah lupa bg”, pungkasnya
Perlu diketahui, dugaan transaksi jual beli di atas sekitar bulan Januari tahun 2024. Namun sangat disayangkan tating yang dalam hal ini selaku PJS kades lubuk Bernai diduga tidak mengechek atau memverifikasi terkait dugaan surat jual beli yang sudah ditandatangani oleh nya.
Di minta kepada pihak-pihak terkait agar bisa mendalami dugaan transaksi jual beli lahan HP. Agar kedepannya tidak menjadi fitnah dan melebar kemana-mana.
Pewarta: Adi