Dugaan Transaksi Jual Beli Lahan HP Di Desa Lubuk Bernai, Kini Menjadi Polemik Di Masyarakat Luas

TANJABBAR, jambitertibbangkit.com, Menindaklanjuti pemberitaan di media ini yang terbit pada tanggal 27 Juli 2024 dengan judul “Diduga PJS Kades Lubuk Bernai Ikut Serta Terlibat Dalam Transaksi Jual Beli Lahan HP”, kini menjadi polemik/perdebatan di masyarakat. Pasalnya pada saat awak media ini melakukan konfirmasi di kediaman Tating beliau mengatakan bahwasanya beliau lupa apa yang sudah ditandatangani nya.
“Saya lupa” jawab tating yg dalam hal ini selaku PJS desa lubuk Bernai pada saat awak media mempertanyakan apa yg sudah di tandatanganinya pada bulan Januari 2024 yang lalu.
Guna memperjelas terkait surat apa yang sudah ditandatangani oleh Pejabat Sementara (PJS) kepala desa (kades) lubuk Bernai tersebut, awak media meminta kepada kepala dinas(kadis) Pemberdayaan Masyarakat Desa(PMD), untuk mempertanyakan langsung ke pjs kades lubuk Bernai.
Dari penyampaian kadis PMD diketahui bahwasanya surat yang ditandatangani oleh PJS Kades lubuk Bernai adalah izin galian C.
“Izin bg, tadi saya sudah telepon pjs kades, bang tating. Katanya yang di keluarkan kemarin itu izin galian C, tapi kalo mau lebih detailnya, surat menyurat itu ada di SDA atau di ESDM Provinsi Jambi. Informasi ke saya seperti itu.”,ucap kadis PMD per via telepon,(19 Juli 2024).
Lebih lanjut kadis PMD mengatakan bahwasanya informasi ini akan kami dalami lagi.
“Informasi yang kami dapatkan baru itu sementara, tapi nantinya akan kami dalami lagi. Bang Tating tadi juga menyampaikan bahwasanya izin nya sudah keluar. Beliau juga mengatakan “yang ada di lahan HP itu, itu izin galian C”. dikarenakan saya belum tau locus/tempat nya dimana jadi saya tidak bisa terlalu jauh untuk mempertanyakan nya”, pungkasnya.
Dari informasi di atas patut diduga tating yang dalam hal ini selaku PJS kades lubuk bernai, berupaya dengan sengaja untuk menutup-nutupi informasi yang hendak di gali oleh awak media jambitertibbangkit.com.
Perlu di ketahui, bahwasanya dalam pemberitaan sebelumnya. Sebagian masyarakat mengatakan bahwasanya lahan tersebut adalah lahan Hutan Produksi (HP). Namun Sahrial (warga Pulau pauh – red.) yang dalam hal ini diduga sebagai fasilitator terjadinya transaksi jual beli di atas mengatakan bahwasanya lahan tersebut lahan HPL.
pewarta : Adi