Buntut Dari Dugaan Penggunaan FAKE GPS Dan Penempatan guru P3K Yang Amburadul, Kepsek SDN 171 Di Panggil Dinas Pendidikan

TANJABBAR, jambitertibangkit.com
Maraknya isu terkait sejumlah guru dan Kepala sekolah (kepsek) yang diduga dalam memanipulasi kehadiran/absensi dengan menggunakan aplikasi FAKE GPS, serta penempatan guru P3K yang amburadul. Menjadi pembahasan serius bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Perkumpulan Tertib Dan Bangkit Jambi. Hal ini tampak dari diterbitkan surat DUMAS kepada kepala dinas pendidikan kabupaten Tanjung Jabung Barat pada hari Sabtu , 27 Juli 2024.
Berawal dari pemberitaan di media ini dengan judul”Di Sinyalir Pihak Dikbud dan Kepsek 171 Tidak Peka Terhadap Isu Guru Yang Diduga Menggunakan Aplikasi FAKE GPS “, ketua LSM perkumpulan tertib dan bangkit jambi angkat bicara.
“Ini menarik untuk ditelusuri, kita selaku Lembaga Swadaya Masyarakat, sangat prihatin jika ada isu-isu yang berkembang di masyarakat, namun tidak/belum ada upaya tindak lanjut dari pihak-pihak terkait” ucap ketua LSM Perkumpulan Tertib Dan Bangkit Jambi per via telepon (Sabtu, 27 Juli 2024)
Lebih lanjut ketua LSM menyampaikan,”hari ini kami akan buat surat guna meminta klarifikasi yang lebih mendalam kepada kepsek tersebut. Adapun harapan dari kami selaku control sosial, agar kedepannya tidak muncul lagi hal-hal seperti ini. Jika hal ini dilakukan pembiaran oleh pihak dinas pendidikan maupun kepsek, tentu akan berakibat kepada munculnya kecemburuan sosial diantara sesama guru dan tidak menutup kemungkinan imbas dari penggunaan aplikasi FAKE GPS ini otomatis guru seolah-olah hadir namun tidak masuk ke kelas untuk mengajar. Tentunya dalam hal ini banyak pihak pihak yang akan dirugikan khususnya bagi siswa-siswi yang akan menimba ilmu di sekolah tersebut” lanjutnya.
Mengakhiri penyampaian nya, ketua LSM Perkumpulan Tertib Dan Bangkit Jambi mengatakan.
“Kami berharap kepada dinas pendidikan kabupaten Tanjung Jabung Barat khusunya kepada kepala dinas, agar lebih peka terhadap isu-isu yang beredar dimasyarakat. Jangan hanya sibuk duduk diam dikantor atau ngopi di kantin belakang kantor. Sesekali turun lah kelapangan ketika mendengar isu yang kurang baik. Maksimal kan pemanfaatan dari tenaga kerja yang ada di dinas. Bangun rasa kepedulian yang tinggi agar kedepannya kualitas pendidikan di kabupaten Tanjung Jabung Barat ini bisa lebih baik”, pungkasnya.
Pewarta : Adi